Jumat, Februari 01, 2013

Tentang Cinta...

“mencintaimu adalah bahagia & sedih; bahagia karna memilikimu dalam kalbu;
sedih karena kita sering berpisah

_W.S.Rendra_

“Maafkan
Jika senyumku
Tersembunyi dibalik air mata
Dan kata-kata mesra
Menjadi tanpa daya
Karena terperangkap
Dalam Prasangka
Tapi Tuhan Tahu..
Cinta yang kupunya
Lebih berwarna
Dari yang kau kira”

― Asma Nadia_

Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar
― Chairil Anwar_

Kan sudah pernah kubilang padamu: aku tidak bisa mencintaimu dengan sederhana. Aku mencintaimu dengan semua kerumitan itu, pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga...
― Helvy Tiana Rosa_

Cinta, sebuah kata yang tak persis pengertiannya, kecuali ketika kita merasakan sakitnya.
(h. 475)”
― Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 5


"Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita hina tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat tapi membangkitkan semangat."
_Hamka_

Cinta adalah kekuatan
yang mampu
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan,
mengubah kandang jadi taman,
mengubah penjara jadi istana,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibah,
itulah cinta!

_Husna, dlm novel Ketika Cinta Bertasbih_

"Mmm... cinta! Menurutku,
Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar.
Namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang.
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya.
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta.
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya.
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur.
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan!
"
_Ana Althafunnisa dlm novel Ketika Cinta Bertasbih_

Kau mencintaiku
Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka

Kau mencintaiku
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa

Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga

Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia
Tak pernah lelah
Meneduhkan gelisah nyala
_dalam novel Ketika Cinta bertasbih_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar